Pertanyaan: Saya suka sama tulisan ini
karena saya sudah berhasil melakukannya sejak memiliki gaji pada 2012.
Hasilnya, saya bisa memiliki tabungan lebih untuk nikah pada 2014 nanti.
Satu catatan saya, jangan sampai penganggaran ini menjadikan kita orang yang kikir. Sering kali saya menganggarkan keuangan kemudian meleset atau tidak tepat anggaran sekitar Rp200-500 ribu karena ada kepentingan atau biaya tak terduga. Pertanyaan saya, bagaimana caranya menganggarkan biaya tak terduga, apakah harus menunggu uang sisa dari anggaran pokok? Terima kasih.
- Nurul –
Salam Nurul,
Terima kasih atas komentarnya. Senang mendengar keberhasilan Nurul yang bisa memiliki tabungan lebih menjelang pernikahan lantaran kebiasaan membuat anggaran. Pada kenyataannya, memang kerap kali ada pengeluaran tidak terduga di luar anggaran yang sudah kita tetapkan.
Seandainya mengalami hal itu, pastikan bahwa pengeluaran tersebut memang tak bisa dihindari. Jadi, bukan sesuatu yang sifatnya impulsive buying atau belanja hanya karena hasrat hati, padahal bukan kebutuhan.
Untuk mengetahui asal pengeluaran tak terduga, periksa ulang anggaran yang dibuat, jangan-jangan masih ada yang terlewat. Kalau tidak ada, besar kemungkinan pengeluaran itu memang sesuatu yang berasal dari luar kendali kita.
Di sinilah pentingnya memiliki tabungan cadangan. Dengan begitu, ketika harus ada pengeluaran tak terduga, kita tidak perlu utang karena bisa menggunakan dana di tabungan tersebut.
Ada beberapa pos yang membuat kita harus menggunakan tabungan cadangan. Di antaranya, saat membeli hadiah bagi kerabat di hari istimewa mereka seperti pernikahan atau kelahiran. Selain itu, mungkin saja ada musibah yang membuat kita mesti mengeluarkan uang lebih guna memperbaiki kendaraan.
Akan berbeda bila pengeluaran yang di luar rencana muncul akibat kebiasaan tidak disiplin. Saat Anda merasa diserang oleh sifat kompulsif atau dorongan yang sulit dikendalikan, ingat
selalu tujuan besar Anda. Dengan begitu, Anda diharapkan mampu menahan kehendak mengeluarkan uang tersebut.
Miliki fondasi dasar keuangan untuk keperluan mendadak. Setelah membuat anggaran, Nurul bisa membuat tabungan yang selalu siap mendampingi saat terjadi keperluan mendesak. Besarnya cukup Rp5 juta jika penghasilan per tahun di bawah Rp100 juta. Kalau lebih dari itu, tingkatkan jadi Rp10 juta. Tentu sebelum membuat tabungan dana cadangan yang besarnya 3-6 bulan gaji.
Mengapa kita memerlukan tabungan semacam ini? Alasan utamanya adalah untuk menghindari membayar keperluan mendadak dengan utang, yang kemudian mengganggu arus kas kita. Tentu saja sifat tabungan ini untuk keperluan mendesak yang belum diketahui kapan dibutuhkan. Simpanlah uang seperti itu dalam tabungan yang mudah dilikuidasi.
Sebab memiliki pengeluaran tak terduga setiap bulan wajar saja terjadi. Namun tetap perlu dievaluasi besarnya pengeluaran untuk hal itu.
Ketika kebutuhan mendesak tersebut sudah ditutup dengan tabungan dasar tadi, segera tutup kembali saldonya di bulan berikut. Dengan begitu, saldo tabungan kembali menjadi seperti semula.
Kiranya hal ini bisa menjadi solusi bagi Nurul untuk menjaga arus kas yang sudah berjalan baik selama ini, sehingga selalu mampu berinvestasi setiap bulan.
Have fun(d)!
To Serenity,
Satu catatan saya, jangan sampai penganggaran ini menjadikan kita orang yang kikir. Sering kali saya menganggarkan keuangan kemudian meleset atau tidak tepat anggaran sekitar Rp200-500 ribu karena ada kepentingan atau biaya tak terduga. Pertanyaan saya, bagaimana caranya menganggarkan biaya tak terduga, apakah harus menunggu uang sisa dari anggaran pokok? Terima kasih.
- Nurul –
Salam Nurul,
Terima kasih atas komentarnya. Senang mendengar keberhasilan Nurul yang bisa memiliki tabungan lebih menjelang pernikahan lantaran kebiasaan membuat anggaran. Pada kenyataannya, memang kerap kali ada pengeluaran tidak terduga di luar anggaran yang sudah kita tetapkan.
Seandainya mengalami hal itu, pastikan bahwa pengeluaran tersebut memang tak bisa dihindari. Jadi, bukan sesuatu yang sifatnya impulsive buying atau belanja hanya karena hasrat hati, padahal bukan kebutuhan.
Untuk mengetahui asal pengeluaran tak terduga, periksa ulang anggaran yang dibuat, jangan-jangan masih ada yang terlewat. Kalau tidak ada, besar kemungkinan pengeluaran itu memang sesuatu yang berasal dari luar kendali kita.
Di sinilah pentingnya memiliki tabungan cadangan. Dengan begitu, ketika harus ada pengeluaran tak terduga, kita tidak perlu utang karena bisa menggunakan dana di tabungan tersebut.
Ada beberapa pos yang membuat kita harus menggunakan tabungan cadangan. Di antaranya, saat membeli hadiah bagi kerabat di hari istimewa mereka seperti pernikahan atau kelahiran. Selain itu, mungkin saja ada musibah yang membuat kita mesti mengeluarkan uang lebih guna memperbaiki kendaraan.
Akan berbeda bila pengeluaran yang di luar rencana muncul akibat kebiasaan tidak disiplin. Saat Anda merasa diserang oleh sifat kompulsif atau dorongan yang sulit dikendalikan, ingat
selalu tujuan besar Anda. Dengan begitu, Anda diharapkan mampu menahan kehendak mengeluarkan uang tersebut.
Miliki fondasi dasar keuangan untuk keperluan mendadak. Setelah membuat anggaran, Nurul bisa membuat tabungan yang selalu siap mendampingi saat terjadi keperluan mendesak. Besarnya cukup Rp5 juta jika penghasilan per tahun di bawah Rp100 juta. Kalau lebih dari itu, tingkatkan jadi Rp10 juta. Tentu sebelum membuat tabungan dana cadangan yang besarnya 3-6 bulan gaji.
Mengapa kita memerlukan tabungan semacam ini? Alasan utamanya adalah untuk menghindari membayar keperluan mendadak dengan utang, yang kemudian mengganggu arus kas kita. Tentu saja sifat tabungan ini untuk keperluan mendesak yang belum diketahui kapan dibutuhkan. Simpanlah uang seperti itu dalam tabungan yang mudah dilikuidasi.
Sebab memiliki pengeluaran tak terduga setiap bulan wajar saja terjadi. Namun tetap perlu dievaluasi besarnya pengeluaran untuk hal itu.
Ketika kebutuhan mendesak tersebut sudah ditutup dengan tabungan dasar tadi, segera tutup kembali saldonya di bulan berikut. Dengan begitu, saldo tabungan kembali menjadi seperti semula.
Kiranya hal ini bisa menjadi solusi bagi Nurul untuk menjaga arus kas yang sudah berjalan baik selama ini, sehingga selalu mampu berinvestasi setiap bulan.
Have fun(d)!
To Serenity,
Dwita Ariani, MM, RFA, RIFA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar